Rabu, 30 Januari 2019

Materi 2 TIK - Sistem Bilangan

Sistem Bilangan atau Numeral Sistem adalah kumpulan dari simbol untuk mempresentasikan suatu bilangan atau cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Konsep dasar sistem bilangan dikarakteristikan oleh Basis (Radix), Absolute Digit dan Position Value dengan rumus :


Keterangan :
  • Absolute value adalah nilai mutlak dari masing-masing digit bilangan
  • Position Value adalah nilai penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya
  • Basis (radix) adalah sistem bilangan tergantung dari jumlah nilai bilangan yang dipergunakan

SISTEM BILANGAN DESIMAL

Sistem bilangan decimal adalah sistem yang menggunakan basis 10 (deca), Menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Sistem bilangan desimal merupakan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer decimal (bilangan bulat) dan dapat juga berupa pecahan desimal. bilangan desimal dapat ditulis dalam bentuk eksponensial, yaitu ditulis dengan mantissa dan exponent.
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan desimalnya adalah 8598. Ini dapat diartikan :


SISTEM BILANGAN BINER

Sistem bilangan biner adalah sistem bilangan yang menggunakan basis 2 yang terdiri dari 2 macam simbol bilangan berbentuk digit angka yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17 dan dipopulerkan oleh John Von Neumann.


SISTEM BILANGAN OKTAL

Sistem Bilangan Oktal adalah sistem bilangan yang menggunakan basis 8 (octal), dan menggunakan 8 macam simbol bilangan berbentuk digit angka yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7.


SISTEM BILANGAN HEXADESIMAL

Sistem bilangan hexadecimal adalah sistem bilangan yang menggunakan basis 16 (hexa). Menggunakan 16 macam simbol bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Untuk simbol A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya hingga F yang mewakili angka 15.


SISTEM BILANGAN BINER TERKODE (BCD)

Sistem bilangan biner terkode merupakan bilangan yang terdiri dari angka 1 dan angka 0. Berbeda dengan bilangan Biner biasa karena bilangan ini lebih condong untuk menyelesaian satu-persatu angka yang telah diberikan. Contoh penulisan (10010001)BCD.

TABEL KONVERSI SISTEM BILANGAN


TEKNIK KONVERSI SISTEM BILANGAN

  1. Biner
    • Biner ke Desimal
      Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Desimal dengan mengalikan 2n dimana n merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.
      Contoh :
      1100012 diubah menjadi bilangan Desimal
      1100012 = ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) +                   ( 1 x 20 )
                     = 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
                     = 49
      Jadi, 110012 = 49
    • Biner ke Oktal
      Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Oktal dengan mengambil 3 digit bilangan dari kanan.
      Contoh :
      111100110012 diubah menjadi bilangan Oktal
      11 110 011 001 = 112 = (1 x 21) + (1 x 20) = 38
                               = 1102 = (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 68
                               = 0112 = (0 x 22 + (1 x 21) + (1 x 20) = 38
                               = 0012 = (0 x 22 + (0 x 21) + (1 x 20) = 18
      Jadi, 111100110012 = 36318
    • Biner ke HexaDesimal
      Cara mengubah Biner menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengambil 4 digit bilangan dari kanan.
      Contoh :
      01001111010111002 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
      0100 1111 0101 1100 =>
                 01002 = (0 x 23) + (1 x 22) + (0 x 21) + (0 x 20) = 416
                 11112 = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (1 x 20) = 15 = F16
                 01012 = (0 x 23) + (1 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20) = 516
                 11002 = (1 x 23) + (1 x 22) + (0 x 21) + (0 x 20) = 12 = C16
      Jadi, 01001111010111002 = 4F5C16
    • Biner ke BCD
      Untuk konversi dari bilangan biner kedalam bentuk bilangan BCD, terlebih dahulu ubah kedalam bentuk decimal setelah itu kita tinggal membaginya empat-empat bilangan.
      Contoh :
      1011102 diubah menjadi bilangan BCD
      jadi hasil konversinya yaitu 46 desimal = 4 6
      4 = 0100 dan 6 = 0110
      maka hasilnya = 0100 0110 BCD
  2. Oktal
    • Oktal ke Biner
      Cara mengubah bilangan Oktal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka bilangan Oktal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian disatukan. Untuk bilangan Oktal haruslah memiliki 3 digit bilangan Biner sehingga jika hanya menghasilkan kurang dari 3 digit makan didepannya ditambahkan bilangan 0.
      Contoh :
      2618 diubah menjadi bilangan Biner
                      28 = 0102
                      68 = 1102
                      18 = 0012
      Jadi, 2618 = 0101100012
    • Oktal ke Desimal
      Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan Desimal dengan mengubah bilangan Oktal tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Desimal.
      Contoh :
      2618 diubah menjadi bilangan Desimal
      Langkah 1 : mengubah ke bilangan Biner
                       28 = 0102
                       68 = 1102
                       18 = 0012
      Jadi, 2618 = 0101100012
      Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal
          0101100012 = (0 x 28) + (1 x 27) + (0 x 26)
                                 + (1 x 25) + (1 x 24) + (0 x 23 ) +
                                 (0 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20)
                              = 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
                              = 177
      Jadi, 2618 = 177
    • Oktal ke HexaDesimal
      Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengubah bilangan Oktal tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Desimal. Lalu kita ubah lagi menjadi bilangan HexaDesimal.
      Contoh :
      2618 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
      Langkah 1 : mengubah ke bilangan Biner
      261 = 28 = 0102
                      = 68 = 1102
                      = 18 = 0012
      Jadi, 2618 = 0101100012
      Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal
      0101100012 = ( 0 x 28 ) + ( 1 x 27 ) + ( 0 x 26 ) + ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) + ( 1 x 20 )
                      = 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
                      = 177
      Langkah 3 : mengubah bilangan Desimal menjadi HexaDesimal
      177 kita bagi dengan 16 117:16 = 11 sisa 1
      11 : 16 = 0 sisa 11 - B
      dibaca dari bawah maka menjadi B1
      Jadi 2618 = B116
    • Oktal ke BCD
      Untuk konversi kedalam bentuk bilangan BCD yaitu terlebih dahulu kita harus mengubahnya kedalam bentuk decimal. Setelah itu baru kita membaginya ke dalam empat-empat bagian. Untuk lebih jelasnya lihat cara kerja di bawah ini :

  3. Desimal
    • Desimal ke Biner
      Cara mengubah bilangan Desimal menjadi Biner yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan angka 2 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
      Contoh :
             25 diubah menjadi bilangan Biner
             25 : 2 = 12 sisa 1
             12 : 2 = 6 sisa 0
             6 : 2 = 3 sisa 0
             3 : 2 = 1 sisa 1
             1 : 2 = 0 sisa 1
             maka ditulis 11001
             Jadi 25 = 110012
    b. Desimal ke Oktal Cara mengubah bilangan Desimal menjadi Oktal yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan angka 8 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas. Contoh : 80 diubah menjadi bilangan Oktal 80 : 8 = 10 sisa 0 10 : 8 = 1 sisa 2 1 : 8 = 0 sisa 1 maka ditulis 120 Jadi 80 = 1208 c. Desimal ke HexaDesimal Cara mengubah bilangan Desimal menjadi HexaDesimal yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan angka 16 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas. Contoh : 275 diubah menjadi bilangan HexaDesimal 275 : 16 = 17 sisa 3 17 : 16 = 1 sisa 1 1 : 16 = 0 sisa 1 maka ditulis 113 Jadi 275 = 11316 d. Desimal Ke BCD Jika kita mengkonversi kan bilangan decimal 86 ke dalam bentuk bilangan BCD, langkah pertama kita harus kita membagi bilangan tersebut menjadi 2 bagian. Misalnya 86, 1 bagian kita buat dalam 4 buah bilangan biner. Perhatikan cara kerja di bawah ini : Sistem Bilangan dan Cara Konversinya Jadi hasil konversi ke dalam bentuk BCD adalah 1000 . 0110

Materi 1 TIK - Sistem Input Proses Output Pada Komputer


Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat dapat menerima masukan digital, mengelola data dan informasi berdasarkan seperangkat intruksi yang tersimpan dalam komputer tersebut, dan menghasilkan keluaran informasi yang dihasilkan setelah pengolahan data dan informasi. Biasanya Data atau informasi tersebut akan diolah menurut prosedur yang telah dirumuskan oleh para programmer.

SISTEM KOMPUTER

Sistem komputer memiliki tiga komponen utama, yaitu : CPU, Memory (primer & sekunder), dan peralatan masukan/keluaran (I/O) seperti printer, monitor, keyboard, mouse dan modem. Dalam menjalankan fungsinya sebagai masukan dan keluaran diperlukan modul I/O. Modul I/O merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi sistem bus atau switch sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat periperhal. Modul I/O tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapi sebuah piranti yang berisi logika dalam melakukan fungsi komunikasi antara peripheral dan bus komputer.

Ada beberapa alasan kenapa tidak langsung dihubungkan dengan bus komputer yaitu:
  • Bervariasinya metode operasi piranti periperhal, sehingga tidak praktis apabila sistem komputer harus menangani berbagai macam sistem operasi periperhal tersebut.
  • Kecepatan transfer data piranti periperhal umumnya lebih lambat daripada laju transfer data pada CPU.
  • Format dan panjang data pada piranti periperhal seringkali berbeda dengan CPU, sehingga perlu modul untuk menselaraskannya.

Dari beberapa alasan diatas, modul I/O memiliki 2 buah fungsi utama, yaitu :
  • Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus sistem.
  • Sebagaimana piranti antarmuka dengan peralatan periperhal lainnya menggunakan link data tertentu.

STRUKTUR KOMPUTER

sISTEM Komputer berinteraksi melalui Perangkat Peripheral dan Saluran Komunikasi (Communication Line), menggunakan empat struktur utama, yaitu :
  • Central Processing Unit (CPU), berfungsi sebagai pengontrol operasi komputer dan sebagai pusat pengelolaan fungsi-fungsi komputer.
  • Memori Utama, Berfungsi sebagai penyimpanan data.
  • I/O (Input & Output), Berfungsi untuk memindahkan data ke lingkungan luar, atau ke dalam, atau perangkat lainya.
  • System Interconnection, merupakan sistem yang menghubungkan CPU, Memori utama dan I/O.

SISTEM I/O ( Input/Output )

Sistem komputer terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras dan perangkat lunak harus bekerja bersama-sama membentuk suatu sistem, yaitu sistem komputer. Perangkat I/O dapat dibagi secara umum menjadi dua kategori, yaitu :
  1. Perangkat blok (block devices).
    Perangkat blok menyimpan informasi dalam sebuah blok yang ukurannya tertentu dan memiliki alamat masing-masing. Umumnya blok berukuran antara 512 bytes - 32768 bytes. Keuntungan dari perangkat blok ini ialah mampu membaca atau menulis setiap blok secara independen. HardDisk merupakan contoh perangkat blok yang paling banyak digunakan.
  2. Perangkat karakter (character devices).
    Perangkat karakter mengirim atau menerima sebaris karakter, tanpa menghiraukan struktur blok. Tipe ini tidak memiliki alamat dan tidak memiliki kemampuan mencari (seek). Printer dan antarmuka jaringan merupakan contoh perangkat jenis ini.
Modul I/O adalah sebuah komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas pengontrolan satu atau lebih perangkat luar dan bertanggung jawab juga terhadap pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun register-register dalam CPU. Dalam mewujudkan fungsi tersebut, diperlukan antarmuka internal dengan komputer (CPU dan memori utama) dan antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi-fungsi pengontrolan. Dua fungsi utama Modul I/O ialah :
  • Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus sistem.
  • Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya dengan menggunakan link data tertentu.
Berdasarkan fungsi dalam menjalankan tugas utama di atas, cara kerja modul I/O dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
  • Kontrol dan pewaktuan
  • Komunikasi CPU
  • Komunikasi dengan perangkat eksternal
  • Pem-buffer-an data
  • Deteksi kesalahan

Komputasi bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Hal ini ialah ...